Kekompakan dan Kekeluargaan Jadi Kekuatan Tim DIAN D’JOSS di Tradisi Bidar Sungai Musi 2025

TKPNews, Ogan ilir – Lomba perahu bidar di Sungai Musi bukan hanya tentang adu cepat, tetapi juga soal kekompakan dan kebersamaan.

Hal itulah yang diusung tim DIAN D’JOSS dari Desa Ulak Aurstanding, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir, saat ikut serta dalam Festival Bidar Sungai Musi 2025 untuk memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).

Tim ini dikomandoi oleh Komarudin (75), sosok yang akrab disapa Mang Den. Sejak remaja, ia sudah mencintai lomba bidar. Meski kini berusia lanjut, semangatnya tidak luntur, terutama dalam menjaga kekompakan tim.

“Bagi saya, lomba bidar itu soal kebersamaan. Menang atau kalah hal biasa, yang penting semua anggota bisa sehat dan kompak saat turun ke Sungai Musi,” ujarnya saat latihan, Sabtu (16/7/2025).

Mang Den menegaskan, semangat kekeluargaan menjadi modal utama tim DIAN D’JOSS.

“Kami mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Doanya semoga tidak ada kendala dan semua bisa tampil maksimal,” tambahnya.

Dukungan datang dari Kepala Desa Ulak Aurstanding, Sumardi Sulaiman.

Ia menilai partisipasi tim bidar desanya mencerminkan persatuan warga.

“Kami bangga dengan DIAN D’JOSS. Kekompakan tim ini mencerminkan semangat kekeluargaan warga desa. Semoga bisa membawa hasil terbaik,” kata Sumardi.

Festival bidar di Sungai Musi sudah menjadi tradisi turun-temurun setiap 17 Agustus, dengan garis finis di kawasan Benteng Kuto Besak.

Perahu bidar berukuran 28–33 meter itu dikayuh oleh 55 pendayung, dibantu seorang juru timbah air serta seorang legan yang mengatur ritme kayuhan.

Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi bidar adalah simbol persatuan dan warisan budaya masyarakat Sumatera Selatan, di mana kekompakan dan kekeluargaan menjadi kunci setiap perahu untuk melaju di Sungai Musi. (Red/tkpnews)